Minggu, 24 Oktober 2010

ALIRAN – ALIRAN SENI RUPA

1. Naturalisme
Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan, perspektf, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat.
Tokoh-tokoh Naturalisme : Rembrant, Williamn Hogart dan Frans Hall. Sedangkan di Indonesia yang menganut corak ini : Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.
Contoh Lukisan bercorak Naturalisme adalah karya Basoeki Abdullah.
2. Realisme
Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada, artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut.
Tokoh-tokoh realisme ialah : Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.
3. Romantisme
Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedi yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita roman. Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih cantik.
4. Impressionisme
Impressionisme merupakan corak seni rupa yang lahir pada tahun 1874. Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi ke mata mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena perputaran matahari dari timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek yang dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail.
Tokoh aliran ini : Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas dan Mary Cassat.
Di Indonesia penganut aliran ini : Kusnadi, Solichin dan Afandi (sebelum Ekspresionisme).
5. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.
Pelopor ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ.Kandinsky dan Paul Klee. Di Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan Popo Iskandar.
6. Kubisme
Kubisme lahir pada saat pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907. Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak. Disini bukanlah peniruan alam melainkan penempatan bentuk-bentuk geometris dari seniman kepada alam. Pelopor Kubisme : Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia dan Juan Gris.
7. Fuvisme
Fuvisme merupakan nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20. Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna yang liar. Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar. Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme.
Tokoh-tokoh aliran ini : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.

8. Dadaisme
Dadaisme lahir karena berkecamuknya Perang Dunia I. Sifatnya dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas.
Tokoh-tokoh aliran ini: Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.
9. Futurisme
Futurisme ialah sebuah aliran seni lukis yang lahir pada tahun 1909. Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan anjing digambarkan berkaki lebih dari empat.
Tokoh aliran ini: Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.
10. Surrealisme
Surrealisme pada awalnya merupakan gerakan dalam sastra yang diketemukan oleh Apollinaire utuk menyebut dramanya. Pada tahun 1024 dipakai oleh Andre Bizton untuk menyebutkan corak dalam seni lukis. Dalam kreativitasnya corak Surrealis berusaha membebaskan diri dari control kesadaran, menghendaki kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam hubungan-hubungannya yang aneh.
Pelopor Surrealisme adalah Joan Miro, Salvador Dali dan Andre Masson. Di Indonesia pelopor aliran ini adalah Sudibio, Sudiardjo dan Amang Rahman.

11. Abstraksionisme
Seni abstrak dalam seni lukis ialah seni yang berusaha mengambil obyek yang berasal dari dunia batin. Obyek itu bisa fantasi, imajinasi dan mungkin juga intuisi para seniman. Karena timbul dari dalam batin. Dalam seni abstrak terbagi dua katagori besar yaitu :

A. Abstrak Ekspresionisme
Di Amerika abstrak ini terdapat dua kecenderungan yaitu :
- Color Field Painting, yaitu lukisan yang menampilkan bidang-bidang lebar dan warna yang cerah.
Pelopornya adalah Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got lieb, Robert Montherwell dan Bornet Newman.
- Action Painting, yaitu lukisan yang tidak mementingkan bentuk, yang penting adalah aksi atau cara dalam melukiskannya. Tokohnya adalah Jackson Polack, Willem de Koning, Frans Kliner dan adik Twarkov.
Di Perancis abstrak ekspresionesme diikuti oleh : H. Hartum Gerard Schneider, G. Mathiew dan Piere Souloges. Kemudian yang diberi nama Technisme dipelopori : Wols Aechinsky dan Asger Yorn.

B. Abstrak Geometris
Abstrak Geometris disebut juga seni non obyektif. Dipelopori oleh Kandinsky. Setelah itu bermunculan abstrak geometris yang lain dengan nama berbeda antara lain :
- Suprematisme, yaitu lukisan yang menampilkan abstraksi bentuk-bentuk geometris mumi dengan tokohnya adalah Kasimir Malevich.
- Konsiruktivisme, sebuah corak seni rupa 3 dimensi yang berusaha menampilkan bentuk-bentuk abstrak dengan menggunakan bahan-bahan modem seperti kawat, besi, kayu dan plastik. Tokohnya : Vladimir Tatlin, Antonic Pevner, Naum Gabo dan A. Rodehenko.
Alexander Calder karena patungnya dapat bergerak disebut Mobilisme di Amerika patung yang dapat bergerak disebut Kinetic Sculpture. Minimal Art juga termasuk dalam kelompok konstruktivisme. Seni ini lahir karena situasi tehnologi industri yang tinggi dan karyanya cenderung kea rah aristektual.
- Neo Plastisisme (De Stijil), yaitu corak seni abstrak yang menampilkan keuniversalan ilmu pasti. Aliran ini berusaha mengembalikan pewarnaan kepada warna pokok dan bentuk yang siku-siku Tokohnya ialah Piet Mondarian, Theo Van Daesburg dan Bart Van Leck.
- Op Art (Optical Art), disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang. Tokoh corak ini adalah Victor Vaserelly, Bridget Riley, Yacov Gipstein dan Todasuke Kawayama.
12. Pop Art (Popular Art)
Seni Pop atau Pop Art mula-mula berkembang di Amerika pada tahun 1956. Nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek.
Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.
Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa adanya.
Tokoh-tokohnya antara lain : Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo.
Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri sebagai Kaum Seni Rupa Baru Indonesia.
13. Seni Instalasi
Berarti sejumlah kanfas atau obyek ide instalasi dimulai dari barang-barang yang ditemukan di mana-mana dan kemudian dikembangkan, direkayasa di workshop, di improvisasi dengan ruang, atau merupakan input respons terhadap ruang ataupun yang mengelilinginya, susunan dalam sebuah fungsi dirakit dengan obyek-obyek lain jadilah sebuah sistem itulah instalasi.






















BAB II
PRINSIP DASAR SENI RUPA
Yang dimaksud Prinsip Dasar Seni Rupa adalah :
Pengetahuan dasar untuk berkarya seni rupa merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan berkarya seni rupa dalam bentuk dua Demensi maupun Karya senu Rupa tiga Demensi.
Secara Scematis dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Komposisi ialah : Suatu cara dan ketentuan untuk mengatur, mengusun, meramu (menyampur) dengan dasar kaidah-kaidah yang ada, hingga mewujudkan, suasana tatanan yang harmonis, kaidah-kaidah yang dimaksud dapat dibagi dua tahap proses yang sebenarnya kesemuanya itu adalah merupakan satu kesatuan teknis yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena saling mendukung untuk mendapatkan hasil karya seni yang bermutu atau yang berkwalitas, namun demikian untuk permulaan belajar dapat menggunakan kaidah dasar lebih dulu, karena dengan menggunakan kaidah dasar tersebut sudah bisa dilihat hasilnya walaupun belum tuntas penyelesaiannya.
Contoh penerapan komposisi yang sifatnya
1.1. Mengatur : bagaimana seorang disainer Interior mengatur perabot rumah, hiasan, foto dalam satu ruangan yang masing-masing disebut elemen estetik.
1.2 Menyusun : bagaimana seorang disainer seni grafis menyusun huruf, kata-kata, kalimat, gambar dalam satu bidang media cetak majalah atau surat kabar.
1.3 Meramu : Kata meramu juga bisa diartikan mencampur bagaimana cara seorang pelukis mencampur warna, dan seorang opoteker meramu obat dengan memperhatikan kadar bahan yang dipakai
2. BALANCE Keseimbangan) yang dimaksud ialah cara mengatur beberapa benda atau bidang dalam satu bidang kertas gambar aar hasilnya serasi dan harmonis.
Ada beberapa macam keseimbangan dalam mengatur bentuk/warna dalam gambar
2.1 Keseimbangan Simetri : “keseimbangan yang diterapkan pada pengatura benda atau bidang yang sama bentuknya, atau jika gambar tersebut dibagi dua merupakan satu bentuk yang dibagi dua sama besar atau sama dan sebangun.
2.2 Keseimbangan a Simetris = keseimbangan yang diterapkan pada pengaturan benda atau beberapa bentuk / warna yang tidak sama ukuran besar kecilnya benda, atau tidak sama posisinya caa meletakkannya.
2.3 Keseimbangan Skew Simetri = keseimbangan yang diterapkan pada beberapa bentuk benda atau bidang yang sama tapi sehadap penerapannya banyak dipergunakan untuk menggambar hiasan.
3. Penerapan faktor keseimbangan dalam pekerjaan sehari-hari ada tiga macam yaitu :
3.1 Visualize Balance : keseimbangan yang dapat dinilai melalui pengamatan dan dapat diukur segi besar/kecil, panjang pendek, wujudnya berupa bentuk benda dua dimensi. Missal gambar ilustrasi, gambar hiasan, lukisan, foto.
3.2 Audio “balance” merupakan faktor keseimbangan pada satu karya yang dapat dinikmati/dihayati melalui panca indera telinga/pendengaran. Missal mendengarkan musik, mengguakan alat Bantu tape recorder sterio pada tape sterio tersebut ada dua Loud Speaker yang masing-masing berfungsi untuk menggetarkan suatu yang dapat diseimbangkan melalui potensio Balance.
3.3 Konstruktif Balance : penerapan keseimbangan pada karya yang mempergunakan ukuran berat ringan bentuk benda maupun tiga dimensi, misal : bangunan rumah, monument, patung. Dimana orang untuk mendirikan suatu bangunan dalam menentukan bentuk kontruksinya harus mempertimbangkan faktor keseimbangan jika tidak maka berakibat bangunan akan mudah roboh, atau mudah rusak.
4. PROPORSI (Perbadingan)
Semua wujud benda yang ada di alam ini masing-masing mempunyai perbandingan atau proporsi anara benda satu dengan yang lain atau bagian-bagian dalam satu unit benda. Benda-benda yang dimaksud tersebut bisa benda ciptaan Tuhan, benda alam bisa benda buatan manusia. Jika kita perhatikan ukuran-ukuran benda yang kita lihat sehari-hari mempunyai ketentuan ukuran yang sifatnya normatif terdapat benda-benda mati, benda hidup, atau makhluk hidup.
Benda mati seperti : meja, kursi, mobil dll
Benda hidup : berupa tumbuh-tumbuhan mulai drai rumput, pohon, bunga-bungaan, dll
Dalam penerapannya proporsi (perandingan) ada dua kemungkinan yaitu :
4.1 Proporsi yang diterapkan pada karya seni rupa dua Dimensi
4.2 Proporsi yang diterapkan pada karya seni rupa tiga dimensi
4.1 Proporsi pada karya seni rupa dua dimensi
4.1.1 Proporsi pada bidang ditinjau dari ukuran sisi bidang panjang dan lebar, secara umum digunakan menurut golden saction yang dipakai sejak zaman kuno, yaitu ukuran P : K = (2:3) (4:3) (5:7) dan seterusnya.
Contoh : pada kertas gambar, yang kita gunakan berukuran : 20 : 30 cm atau 30 : 40 cm juga seperti pas foto 4 : 6 = 4 cm x 6 cm pada bangunan diterapkan pada : Panjang/lebar jendela/pintu, mungkin juga pada ruangan.
Untuk menerapkan benuk benda pada kertas gambar atau pada kanvas seperti menggambar alam benda maka penerapannya proporsinya yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut
4.1.2 Proposal antara besar gambar dengan luas kertas gambar untuk mempermudah dapat dilakukan dengan cara yang ideal adalah menentukan bidang 2/3 luas kertas gambar adalah merupakan besar gambar.
Contoh : Cara menentukan 2/3 bagian dari luar kertas gambar
1. Bagilah sisi panjang menjadi 6 ruas
2. Bagilah pula sisi lebar menjadi 6 ruas
3. Hubungkan titik-titik 1/6 dari sudut kertas atau ke bawah dan dari kiri ke kanan.
4.2 Proporsi pada karya seni rupa 3 dimensi
4.2.1 Proporsi antara benda satu dengan benda lain yang ukurannya sudah tertentu (normatif)
Misal : Gelas dengan Teko
4.2.2 Proporsi antara satu dengan yang lain dalam satu unit benda misal sebuah cangkir perhatikan tiga gambar.
Contoh : bandingkan mana yang benar dan mana yang salah antara pegangan cangkir dengan body cangkir.
5. FAKTOR UNITY (Kesatuan) : Kesatuan yang dimaksud disini adalah kesatuan yang ditinjau dari segi penataan/pengaturan/penerapan atau rangkaian (inte-atif) hingga benda-benda yang diatur dalam gambar satu sama lain saling mendukung, apabila dikurangi salah satu bagian akan terjadi ketidak wajaran atau ketidak seimbangan.
Ada dua macam yaitu :
5.1 Kesatuan antara bagian-bagian benda dalam satu unit benda, bila benda tersebut pada satu nama misal : Teko, cangkir, dengan jelas dapat secara normatif apa bila benda tersebut adalah teko, karena adanya elemen-elemen yang mendukung dalam satu kesatuan misal : pada teko tersebut ada body, penyangga, tutup, tempat pansuran air, dan elemen-elemn tersebut benar-benar punya ukuran tertentu yang normatif.
5.2 Kesatuan dalam penataan (penerapan) bagaimana menata / mengatur benda yang nampak satu sama lain saling mendukung hingga menghasilkan penataan yang serasi / artistik dalam melakukan pekerjaan menggambarkan yang terdiri beberapa benda maka faktor kesatuan (unity) sangat menentukan kebenaran kualitas pekerjaan tersebut.
Contoh : jika kita amati gambar dibawah ini akan merupakan perbedaan yang jelas antara kesatuan dalam penataan dan kesatuan dalam satu unit benda.
Kaidah-kaidah tersebut merupakan persyaratan mutlak untuk membuat karya gambar / lukis yang sangat rrendasar juga merupakan faktor yang sangat mendukung agar karya penataan ruang bermutu atau bernilai tinggi.
Dalam taraf permulaan ketiga kaidah tersebut sudah dapat dipergunakan untuk membuat satu karya misal karya gambar bentuk untuk mengerjakan gambar ada dua macam cara untuk menentukan obyek yaitu :
1. Menggambar dengan model (material)
2. Menggambar tanpa model (non material)
Menggambar bentuk dengan model atau tanpa keduanya tetap harus menggunakan memperhatikan ketiga kaidah yang telah di contohnya diatas, dan kaidah lanjutan sebagai tahap penyelesaian akhir atau tahap finishing.
Kaidah lanjutan meliputi :
- Faktor Complexity
- Faktor Intensity
- Faktor Emphaty (Emphasis)
Faktor Complexity, yaitu berkenaan masalah kerumitan, ketelitian dalam mengabadikan obyek gambar dimana masing-masing benda mempunyai karakteristik yang sangat menentukan dalam penampilan khususnya masalah texture gelap terang benda, atau karakteristik benda.
Seorang pelukis akan dinilai karyanya berkwalitas apabila dalam menampilkan hasil lukisan (gambar) dengan Complexitas/ketelitian yang tinggi.
Contoh : gambar dibawah ini menunjukkan kondisi gambar benda yang mempunyai nilai complexitas/ketelitian yang tinggi dan yang lain tidak.
5. Faktor Intencity : yang dimaksud ialah ketajaman warna atau gelap terang pada penampilan gambar (lukisan) hingga kesan bayangan demensinal benda benar-benar nampak, untuk menunjukkan kondisi volume dari suatu benda atau menunjukkan kesan perspektif dari penataan benda-benda dalam gambar, untuk mewujudkan hasil gambar / lukisan yang berkualitas dibutuhkan ketrampilan / kemampuan yang tinggi.
6. Faktor Emphasis : maksudnya adalah pusat perhatian dari seluruh rangkaian gambar atau bagian dari gambar/lukisan yang dijadikan focus pandangan dengan istilah lain dapat disebut Centra of Inters, untuk mewujudkan hal ini dapat dilakukan dengan jalan memberi warna yang mencolok (kontras) atau membagi garis arah berlawanan, dan dapat pula dengan arsir yang intensitasnya tinggi.
2.3. UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Yang dimaksud dengan unsur-unsur seni rupa ialah bagian-bagian yang sangat menentukan terwujudnya suatu bentuk karya seni rupa karena pemahaman kerangka dari pengertian unsur-unsur inilah maka seseorang akan mampu membuat karya seni rupa menjadi lebih sempurna, unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah :
1. titik 4. bentuk 7. gelap terang
2. garis 5. texture
3. bidang 6. warna
1. Titik : Satu bentuk/tanda yang dibuat dengan satu kali tekan dengan menggunakan alat tulis/alat lukis, dapat pula dikatakan titik merupakan suatu bentuk yang paling kecil dari seluruh rangkaian bentuk yang dibuat dalam pekerjaan menggambarkan/melukis.
2. Garis: Merupakan visualisasi dari kumpulan titik-titik yang bersambung memanjang.
Garis menurut bentuknya ada 6 macam, yaitu : garis lengkung, garis patah, garis lengkung berganda, garis patah berganda dan garis melingkar.
Garis menurut fungsi dan sifatnya ada tiga yakni :
- Garis nyata : yaitu garis yang nampak sebagai perwujudan bentuk bidang segi tiga, segi empat dan sebagainya yang selanjutnya garis merupakan elemen pembentuk bidang.
- Garis Semu : garis yang dibuat untuk menyatakan adanya bentuk bidang namun sebenarnya garis tersebut tidak ada, misal pada bentuk bidang lengkung.
- Garis Bantu : garis yang dibuat untuk menunjukkan bahwa garis tersebut memang benar-benar ada namun tidak nampak, karena tertutup bidang lain.
Dapat pula garis bantu merupakan garis penunjuk arah atau garis Bantu pembentuk benda : contoh pada teknis gambar perspektif.
Macam-macam garis :
a. Garis lurus c. Garis patah e. Garis patah berganda
b. Garis lengkung d. Garis lengkung berganda f. Garis lingkar
3. Bidang : bidang terjadi karena rangkaian garis-garis dapat pula dikatakan, garis merupakan awal terjadi, perhatikan gambar-gambar berikut:
Gambar macam-macam bidang :
Bidang datar terjadi karena rangkaian garis-garis lurus.
Bidang lengkung terjadi karena rangkaian garis-garis lengkung.
Secara kontekstual realitanya bidang itu dibentuk dengan asumsi yang dapat menimbulkan berbagai kemungkinan akan penafsiran tergantung konteks dan cara pandangnya, kemungkinan yang dimaksud adalah adanya :
3.1. Bidang negatif :
Apabila bidang itu terbentuk dengan tiga garis atau empat garis dan dianggap berlubang atau tembus, hingga garis yang dibuat berfungsi sebagai contur, contoh konkritnya adalah pigora dan kanvas.
3.2. Bidang Positif :
Apabila bidang tersebut terbentuk berjajar dan bersambungan garis-garis yang banyak, contoh konkritnya adalah keray, bidang yang dibuat dari bilah bambu yang dirajut.
4. Bentuk : Istilah bentuk muncul karena menyatunya garis-garis atau bidang-bidang, karena perbedaan masing-masing garis dan bidang maka muncul pula macam-macam namanya bentuk benda dua demensi maupun benda tiga demensi. Bentuk yang digunakan sebagai bagian dari desain, menyangkut dalam dua dimensi atau benda tiga dimensi.
Bentuk hadir dengan berbagai ragam sifat yang berwujud dibuat secara matematik atau geometris seperti : elips, segi tiga, segi empat, oval. Semua bentuk bidang yang dibuat dengan cara geometris disebut bidang beraturan, secara teknis membuatnya selalu menggunakan pertolongan lingkaran.

Secara realita keberadaan bentuk bidang atau benda dua demensi maupun tiga demensi ada dua macam yaitu bentuk bidang beraturan dan bentuk bidang tidak beraturan, keberadaan bentuk bidang tersebut mempengaruhi terhadap terjadinya bentuk benda beraturan dan benda tidak beraturan.
Contoh :
1. Sebuah kubus yang terjadi karena enam bidang bujur sangkar disebut bentuk benda beraturan.
2. Sebuah bentuk benda yang terjadi karena gabungan bidang tidak beraturan.
3. Teksture : yang dimaksud ialah bentuk atau rupa muka yang dapat memberikan cirri khas atau karakteristik suatu benda.
Pembentukannya terjadi dari tiga proses.
1. Proses kimiawi (Chemis)
2. Proses Mekanik (Mesin)
3. (Proses Alami (Proses Alam)
4. Proses cetak (buatan tangan)
1. Teksture Chemis : bentuk permukaan suatu benda yang ditimbalkan oleh adanya bahan-bahan yang senyawa kimiawi.
Misal : Plastik, gelas dan lain-lain yang kesemuanya benda tersebut tidak bisa dibuat dengan tangan langsung dan juga tidak dengan bantuan mesin.
2. Teksture dengan proses mekanik :
Bentuk perumbaan suatu benda yang ditimbulkan dengan jalan bantuan alat yang disebut mesin, bisa berupa mesin sederhana sampai mesin yang canggih : misal texture kertas, kulit imitasi ada kertas yang halus, kasar, tekstur decoratif.
3. Teksture dengan proses alami : suatu bentuk/wujud permukaan suatu benda yang ditimbulkan oleh gejala-gejala alam, misal : corak batu yang kita lihat diatas bumi bermacam-macam adanya ada batu hitam kelam halus ada batu kasar, ada batu permata dll.
Semua itu terjadi karena fenomena alam atau menurut kekuasaan sang pencipta yaitu Tuhan.
4. Tekture proses olah tangan (buatan manusia) menjadi permukaan suatu benda yang terjadi karena dialah oleh tangan manusia, misal : dengan digores dengan benda tajam, digosok, atau dicacah dengan benda runcing.



















Aliran-aliran Seni rupa
Berbagai aliran dan gaya lukis muncul seiring dengan perkembangan zaman, cara berpkir dan cara seniman mengekspresikan jiwanya melalui karya seni rup. Aliran tersebut antara lain:

1. aliran primitive
aliran ini menampilkan bentuk yang sanga sederhana, kaku, jujur, dan murni. Aliran ini masih bersifat magis, sibolis, dan reuligius. Senimannyapun tidak pernah mengalami pendidika formal dan mereka cenderung untuk tidak menuliska nama pada karya yang mereka buat.
Tokohnya : Ketut Boko

2. aliran naturalis
aliran ini timbul sekitar abad ke 15 di Yunani, italic. Lukisan ini di buat sesuai dengan keadaan alam yang sebenarnya sehingga terikat oleh hokum proporsi, anatomi dan perspektif. Lukisan ini mengungkapkan kesan kemiripan bahkan ketepatan sebagaimana mata melihat kepada objek yang sesungguhnya.
Tokohnya : Leonardo Da Vinci, Michael Angelo, Rembrant, Basuki Abdullah, Abdullah SR.

3. aliran realis
realisme merupakan perkembanga lebih lanjut dari aliran naturalis yang timbl sekitar pertengahan abad ke 7. aliaran ini melukiska kenyataan secara riil tanpa diadakan perubahan sediktpun (tanpa dibagus-baguskan), dibedakan atas:
- realisme romantis : aliran yang menampilkan bentuk-bentuk yang indah dan menyenangkan baik warna atau bentuknya.
- realisme fotografis : aliran yang menampilkan objek utamanya manusia denga hasil goresan dan warna menyerupai foto.
- realisme sosialis : aliran yang menampilkan objek utamanyamanusia dan kondidi kehidupan social masyarakatnya.
- realisme baru : aliran yang menampilkan bentuk 3 dimensi atau bentuk-bentuk ruang.

4. aliran impresionis
aliran ini timbul pada abad ke 16 di perancis. Aliran ini merupakan hasil ungkapan kesan-kesan seniman dari apa yang diamati dan dihayati dari alam sekitar secara langsung dan garis dengan menghilangkan bagia-bagian kecil-kecil aliran ini lebih mengutamakan pantulan cahayanya.
Tokohnya : Pissaro, Glaude Monet, Popo Iskandar, Jeihan.

5. aliran ekspresionis
aliran ini mengutamakan curahan perasaan seniman dengan sebebas-bebasnya dan tidak terikat oleh hokum-hukum proporsi, anatomi di Jerman aliran ini mengungkapkan warna-warna yang suram sehingga membangkitkan kesan seram.
Tokohnya : Paul klee, Wassily Kandinsky, Hendri Mottise, Affandi.

6. aliran kubis
aliran ini timbul pada abad ke 20 di Perancis. Aliran ini tidak terikat lagi oleh warna dan bentuk yagada pada alam sekitarnya. Dimana menonjolkan segi-segi dengan warna yang bersifat subjektif yang menggambarkan ketenangan monumental.
Tokohnya : GeorgeBraque, Pablo Picasso, Juan Gris.

7. aliran futuris
aliran ini berkembang tahun 1909-1911 di Italia. Aliran ini mengutamakan gerak dan khayalan masa yang akan dating dengan bersemboyan dinamis dan lebih banyak dikembangkan di italaia.
Tokohnya : Umberto Bocciani, Suverinni, Carro Sarra.

8. aliran surealis
aliran ini memberikan kebebasan seutuhnya pada seniman sampai diluar batas kesadaran atau kenyataan manusia, bagaikan orang bermimpi. Bentuk lukisannya merupakan susunan dari bentu-bentuk yag realistis tetapi bersifat aneh, menakutkan dan menyeramkan.
Tokohnya : Joan miro, Selvador Dalli, Sudibio
9. aliran abstrak
aliran ini bertolak dari dalambatin seniman, biasanya hanya merupakan susunan garis-garis, bidang warna yang ndah. Aliran abstrak dibedakan atas :
a. abstrak Figuratif : di buat dengan meniru bentuk-bentuk yang ada di alam
b. abstrak nonfigurative : menampilkan bentuk-bentuk yang tidak ada didalam.
Tokohnya : Piet Mondrian, Newman, Jackson Pollock, Amri Yahya

10. aliran dekoratif
aliran ini menampilkan unsure garis secara tegas dengan penawaran yang merata dan cenderung untuk menhias. Aliran dekoratif dibedakan atas :
a. Dekoratif Figuratif
b. Dekoratif Non Figuratif

“POTENSI MASYARAKAT SEBAGAI PAHLAWAN”

DETIK-DETIK PROKLAMASI 17 AGUSTUS 2010
MENGINGATKAN KEMBALI BUNG KARNO DAN BUNG HATTA
SEBAGAI PAHLAWAN SANG PENYEJUK BANGSA
KARIER DAN CITA-CITAMU MASIH TERBAYANG

DENGAN PERJUANGAN YANG GIGIH,
DEMI MEREBUT IBU PERTIWI.
SANG SAKA MERAH PUTIH TELAH BERKIBAR
DI TANAH AIRKU
ITULAH JASAMU SANG PAHLAWAN.

HAI KAU TARUNA-TARUNA SMANZA…..
JADILAH PELAJAR SMANZA YANG BERPOTENSI….
TELADANILAH BUNG KARNO DAN BUNG HATTA
DEMI NKRI DAN IBU PERTIWI.

SANG PEJUANG TELAH BERGUGURAN
ANGKATAN 45 PUN TELAH SIRNA………
NAMUN SATU BERGUGURAN, SERIBU TELAH BERTUMBUH….

JADILAH TARUNA-TARUNA SMANZA
YANG BERTUMBUH DAN BERPOTENSI
JADILAH SANG PAHLAWAN SMANZA
DI HARI KEMERDEKAAN.



By. Dominikus masriat
xii ipa 1

Microsoft Word 2007

BAB I
I.Mengenal Microsoft Word
Microsoft Word (MS Word) merupakan program untuk mengolah kata. Program
ini bisa digunakan untuk menulis dokumen misalnya karya tulis, skripsi, novel,
dan sebagainya. Selain menulis dokumen, MS Word juga dapat digunakan untuk
bekerja dengan tabel, menulis teks dengan kreasi, menyisipkan gambar, maupun
yang lainnya.

A.Mengenal Lembar Kerja

Secara default tampilan area kerja program MS Word 2007 terdiri atas Title Bar,
Office Button, Quick Access Toolbar, Menu Bar, Ribbon, Ruler, Status Bar, dan
View Toolbar. Tampilan area kerja dapat dilihat pada Gambar 1.











Title Bar berisi nama file yang sedang dikerjakan, serta tombol menampilkan,
atau menyembunyikan jendela program, dan menutup program, yaitu tombol
B. Minimize, Maximize/Restore, dan Close.
Office Button berisi perintah-perintah yang berkaitan dengan dokumen seperti
membuat dokumen baru (New), membuka dokumen (Open), menyimpan
dokumen (Save), mencetak dokumen (Print), dan sebagainya (Gambar 2).








Gambar 2. Menu-menu dalam Office Button
Quick Access Toolbar berisi tombol-tombol yang berfungsi sebagai alternatif
penggunaan perintah yang sering digunakan. Sebagai contoh, tool Open
merupakan shortcut dari Office Button>Open, atau tool Save merupakan
shortcut dari Office Button>Save.
Menu Bar berisi serangkaian perintah yang didalamnya terdapat sub-sub perintah
sesuai kategorinya. Sebagai contoh, pada menu Home terdapat submenu
Clipboard, Font, Paragraph, Styles, dan Editing yang didalamnya berisi
perintah-perintah sesuai kategorinya.
Ribbon berisi perintah-perintah khusus yang merupakan submenu dari Menu Bar.
Ruler merupakan kotak pengukuran yang diletakkan secara horizontal, yaitu di
atas dokumen, dan secara vertikal, yaitu di sebelah kiri dokumen. Ruler berfungsi
untuk mempermudah melakukan pengaturan letak halaman.
Status Bar adalah baris horizontal yang menampilkan informasi jendela dokumen
yang sedang ditampilkan, antara lain (Gambar 3):

Gambar 3. Status Bar
C.Menampilkan page
Page: menampilkan informasi halaman (Gambar 3.1).

Gambar 3.1. Page Search
• Words: Menampilkan jumlah halaman, kata, huruf (tanpa spasi), huruf
(dengan spasi), paragraf, dan baris (Gambar 3.2).

Gambar 3.2. Word Count
View Toolbar berisi pengaturan jenis tampilan dokumen, antara lain:
• Print Layout : memberikan tampilan sesuai hasil yang akan diterima pada
saat dicetak (default).
• Full Screen Reading : memberikan tampilan halaman penuh.
• Web Layout : memberikan tampilan sesuai hasil yang ditampilkan di
dalam jendela browser.
• Outline : memberikan tampilan sesuai heading di dalam dokumen dan
tingkatan di dalam struktur dokumen.
• Draft : memberikan tampilan yang berkelanjutan (menggabungkan seluruh
halaman seperti dalam satu gulungan). Tiap halaman dipisahkan oleh garis
titik-titik.












BAB II
II. Membuat, menyimpan, menutup, dan membuka dokumen serta mengatur Ukuran Kertas

A.Membuat Dokumen baru
Untuk membuat dokumen baru, dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Klik Office Button>New sehingga muncul jendela baru yang menampilkan
bagian New Document.
2. Setelah itu pilihlah Blank Document untuk membuat dokumen. (Dapat juga
memilih salah satu dokumen template untuk membuat dokumen baru
berdasarkan template yang telah disediakan.)
Di dalam Quick Access Toolbar juga terdapat tombol New (Gambar 4) yang
berfungsi untuk membuat dokumen baru tanpa melalui jendela baru.

Gambar 4. Tombol New di Quick Access Toolbar
B.Mengatur ukuran kertas
Sebelum memulai dokumen, sebaiknya atur properti terlebih dahulu. Pengaturan
properti mempengaruhi hasil cetakan. Pengaturan properti dapat dilakukan
dengan mengklik menu Page Layout. Kemudian pada ribbon Page Setup, klik
ikon kecil pada pojok kanan bawah (Gambar 5.1.)





sehingga muncul kotak dialog
Page Setup (Gambar 5.2). Kotak dialog ini terdiri dari tiga bagian, yaitu
Margins, Paper, dan Layout.




Gambar 5.1 Ribbon Page Setup




Gambar 5.2. Kotak dialog Page Setup
• Margins: untuk menentukan batas atas (Top), kiri (Left), kanan (Right),
dan bawah (Bottom) dokumen, dan ada juga orientasi kertas. Gambar 6
menunjukan margin halaman.
• Paper Size: untuk menentukan ukuran kertas yang akan digunakan
dengan memilih opsinya pada menu drop-down. Jika menginginkan
ukuran kertas sendiri, dapat diisi nilainya secara langsung pada kotak
Width dan Height.
Gambar 6. Margin halaman
Untuk menyimpan dokumen baru, secara default nama dokumen yang dibuat akan
berurutan, yaitu Document 1, Document 2, Document 3, dan seterusnya. Caranya.


C.Menyimpan dokumen
untuk menyimpan dokumen adalah sebagai berikut:
1. Klik Office Button>Save atau Office Button>Save As sehingga muncul
kotak dialog Save As (Gambar 8)









Gambar 8. Kotak dialog Save As
2. Di dalam kotak dialog tersebut, lakukan pengaturan sebagai berikut:
• Save in : tentukan lokasi folder tempat dokumen akan disimpan.
• File name : ketikkan nama untuk identifikasi dokumen.
• Save as type : type dokumen, gunakan default yang diberikan, yaitu Word Document.

• Klik tab Save untuk menyimpan dokumen tersebut.
Untuk menyimpan dokumen lama yang telah diedit, klik Office Button>Save.
Apabila dokumen tersebut hendak disimpan dengan nama yang berbeda, klik
Office Button>Save As sehingga caranya sama seperti menyimpan dokumen
baru. Apabila dalam menyimpan dokumen, nama yang digunakan sama dengan
nama yang sudah ada di dalam folder, maka kotak konfirmasi seperti pada

Gambar 9 akan muncul.



Gambar 9. Kotak konfirmasi penyimpanan.
• Replace exiting file : menimpa file yang sudah ada dengan dokuman baru.
• Save change with a different name: menyimpan dokumen baru denga nama
lain.
• Merge into exiting file: menggabungkan perubahan yang dilakukan kedalam
file yang sudah ada.
D.Menutup Dokumen

Setelah selesai mengedit dokumen dan memastikan sudah menyimpannya, ada
beberapa cara untuk menutup dokumen, yaitu:
• Klik Office Button>Close.
• Klik tombol Close Window yang terdapat dalam Title Bar.

E.Membuka Dokumen

Dokumen yang telah disimpan dapat dibuka dengan salah satu cara berikut:
• Klik Office Button>Open.
• Klik tombol Open yang terdapat di dalam Quick Access Toolbar.
Sehingga muncul kotak dialog Open (Gambar 10), kemudian pilih file
dokumen yang hendak dibuka.


Gambar 10. Kotak dialog Open
BAB III
III. Menuliskan dan memformat teks dan paragraf
Pengetikan teks dimulai dari titik sisip (titik iterasi). Titik sisip dapat dilihat dari
garis hitam yang berkedip di dalam halaman dokumen. Dalam mengetikkan teks,
penekanan tombol Enter pada keyboard akan membuat paragraf baru. Untuk
membuat hasil yang maksimal, maka diperlukan pemformatan karakter, seperti
menentukan jenis huruf, tipe huruf, ukuran huruf, dan lainnya. Pemformatan
karakter dapat diterapkan sebelum ataupun sesudah pengetikan. Klik menu
Home, kemudian pada ribbon Font klik ikon di pojok kanan bawah (Gambar
11.1) untuk melakukan pemformatan sehingga muncul kotak dialog Font seperti
pada Gambar 11.2.













• Font: untuk menentukan jenis huruf yang digunakan.
• Font Style: menentukan tipe huruf, yaitu Regular (biasa), Italic (miring),
Bold (tebal), dan Bold Italic (tebal dan miring).
• Size: menentukan ukuran huruf.
• Font Color: menentukan warna huruf.
• Effects: untuk membuat efek-efek yang akan diterapkan pada teks.
• Preview: menampilkan contoh hasil pengaturan format teks.









Selain pemformatan huruf, juga ada pengaturan paragraf. Perataan paragraf ada
empat macam, yaitu rata kiri (Align Left) , rata tengah (Center) , rata
kanan (Align Right) , dan rata kiri kanan (Justified) .
Contoh penggunaan perataan paragraf:

A.Mengatur rata Kiri
Rata kiri:
Microsoft Word (MS Word) merupakan program untuk mengolah kata.
Program ini bisa digunakan untuk menulis dokumen misalnya karya tulis,
skripsi, novel, dan sebagainya.
B.Mengatur rata Tengah
• Rata tengah:
Microsoft Word (MS Word) merupakan program untuk mengolah kata.
Program ini bisa digunakan untuk menulis dokumen misalnya karya tulis,
skripsi, novel, dan sebagainya.

C.Mengatur rata kiri kanan
• Rata kiri kanan (justified):
Microsoft Word (MS Word) merupakan program untuk mengolah kata.
Program ini bisa digunakan untuk menulis dokumen misalnya karya tulis,
skripsi, novel, dan sebagainya.
Pengaturan spasi baris adalah pengaturan jarak antarbaris di dalam paragraf.
Pengaturan ini dapat dilakukan dengan tombol Line Spacing . Contoh
penggunaan Line Spacing.

D.Mengatur Jarak Spasi

• Pengaturan spasi baris dengan nilai Single
Microsoft Word (MS Word) merupakan program untuk mengolah kata. Program
ini bisa digunakan untuk menulis dokumen misalnya karya tulis, skripsi, novel,
dan sebagainya.

E.Mengatur Spasi Baris

• Pengaturan spasi baris dengan nilai Double
Microsoft Word (MS Word) merupakan program untuk mengolah kata. Program
ini bisa digunakan untuk menulis dokumen misalnya karya tulis, skripsi, novel,
dan sebagainya.
Menyisipkan tabulasi juga sering digunakan dalam membuat dokumen. Contoh
penggunaannya dapat dilihat pada Gambar 12.


Gambar 12. Penggunaan tabulasi di dalam dokumen

Cara paling mudah dalam menggunakan tabulasi adalah dengan memposisikan
pointer pada Ruler kemudian klik pointer sehingga muncul simbol tabulasi.
Untuk menghapus tabulasi, seret simbol tabulasi keluar Ruler. Ada lima
alignment yang dapat dipilih, yaitu Left , Center , Right , Decimal
dan Bar .
F.Memilih Karakter,kata,baris dan paragraph

• Memilih karakter, kata, baris, dan paragraph
Karakter yang terpilih akan ditandai dengan kotak hitam yang
Menutupinya dan warna karakter akan berubah terang. Untuk memilih karakter
Yang berurutan, posisikan pointer di belakang karakter pertama, tekan mouse,
kemudian seret ke arah karakter-karakter yang dipilih. Untuk kata-kata yang
tidak berurutan, tekan tombol Control pada keyboard sebelum berpindah ke
kata yang berikutnya. Untuk memilih satu baris, posisikan pointer di sebelah
kiri baris sehingga pointer berubah menjadi tanda anak panah, kemudian klik
hingga baris tersebut terplih. Untuk memilih satu paragraf, posisikan pointer
di atas sembarang teks di dalam paragraf, kemudian klik tiga kali maka
seluruh paragraf akan terpilih. Dan untuk memilih seluruh karakter, pilih tab home
kemudian pada ribbon pilih select > select all.
G.Menghapus Karakter

• Menghapus karakter
Penghapusan karakter dapat menggunakan tombol Del dan Backspace pada
keyboard. Perbedaan diantara keduanya adalah:
o Apabila titik sisip berada di belakang karakter yang akan dihapus,
gunakan tombol Del pada keyboard.
o Apabila titik sisip berada di depan karakter yang dihapus, tekan tombol
Backspace pada keyboard.



H.Menggunakan Perintah Copy,Cut dan Paste
• Menggunakan perintah Copy, Cut, dan Paste

Perintah Copy dan paste mempunyai kaitan. Perintah Copy digunakan untuk
menggandakan karakter yang terpilih untuk kemudian menempatkannya pada posisi
lain, perintah Paste adalah untuk menempatkan hasil pengoperasian perintah tersebut
ke tempat yang baru. Perintah Cut digunakan untuk memotong karakter yang
terpilih untuk kemudian dipindahkan. Perintah Cut juga memerlukan perintah Paste
untuk menempatkan hasil ke tempat yang baru. Bedanya dengan perintah Copy
adalah perintah Cut akan menghapus karakter yang berada pada posisi aslinya,
sedangkan perintah Copy tidak menghapus karakter pada posisi asli. Perintah Copy,
Cut, dan Paste juga berlaku antar dokumen.

I.Menggunakan Perintah Undo dan Redo
• Menggunakan perintah Undo dan Redo
Perintah Undo digunakan untuk mengembalikan aksi yang telah dilakukan ke aksi
sebelumnya. Sedangkan Redo adalah sebaliknya
















J.Menggunakan penomoran dan penandaan
Menggunakan penomoran dan penandaan
Seringkali di dalam dokumen dijumpai penulisan teks dengan penomoran
(numbering) dan penandaan (bullet). Program MS Word menyediakan fasilitas
Bullet and Numbering untuk membuat variasi teks. Dalam program word 2007 ini
fasilitas Bullet and Numbering dapat dipilih pada Ribbon Home > Paragraph
Perhatikan contoh penggunakan penomoran dan penandaan berikut ini :
Contoh penandaan :





Contoh penomoran :



Contoh penggunaan :







BAB IV
A. Menggunakan table

Pada umumnya, penyisipan tabel ke dalam dokumen berfungsi untuk mendukung
penjelasan/uraian dokumen. Untuk membuat tabel, pilih Insert, pada ribbon pilih
Table, kemudian pilih ukurannya. Dapat juga dengan cara, pilih Insert > Table >
Insert Table, kemudian akan muncul dialog box seperti berikut :










• Number of columns : untuk menentukan jumlah kolom, sebagai contoh isikan 2.
• Number of rows : Untuk menentukan jumlah baris, sebagai contoh isikan 3.
• Autofit behavior : untuk pengaturan lebar kolom.
Text dapat langsung diketikkan pada sel dalam tabel, hasil dari contoh akan seberti
berikut :

Untuk membuat tabel menjadi bervariasi, dapat dilakukan dengan : klik tabel yang
sudah dibuat, kemudian pada menu akan muncul dua menu tab baru, yaitu design dan
layout. Pilih design untuk membuat tabel bervariasi.



Atau dapat diatur juga mengatur posisi text dalam kolom, mengurutkan data, dan
sebagainya yang dapat kita lakukan dengan memilih menu tab layout.

B.Menyisipkan gambar

Gambar dapat disisipkan ke dalam dokumen. Gambar yang disisipkan dapat berupa
file gambar atau kumpulan gambar (clip art) yang telah disediakan program MS
Word. Untuk menyisipkannya, klik tab menu Insert > Clip Art. Pada bagian Search
for: dapat diisi dengan kata petunjuk yang berhubungan, misalnya animals. Maka
akan di dapat hasil seperti berikut :














Untuk menyisipkan gambar yang diinginkan, tinggal klik gambar yang diinginkan.
Berikut ini contoh hasilnya :





Untuk menyisipkan gambar dari file, pilih tab menu Insert > Picture sehingga
muncul dialog box seperti berikut :







C. Menyisipkan objek AutoShape

AutoShape adalah objek-objek dengan bentuk tertentu yang dapat disisipkan ke dalam
dokumen. Objek-objek tersebut antara lain bentuk garis, lingkaran, persegiempat, dan
lainnya. Untuk menyisipkannya, pilih tab menu Insert > shapes kemudian pilih
bentuk objek yang diinginkan. Objek – objek tersebut juga dapat disisipi text, seperti
contoh :

D.Menyisipkan symbol

Di dalam dokumen sering kita jumpai beberapa simbol seperti © , ® , ™ , dan lain
sebagainya. Cara untuk menyisipkan simol – simbol tersebut, pilih tab menu Insert >
Simbol kemudian pilih more simbols.





E. Menyisipkan diagram

Untuk membuat diagram struktur organisasi seperti contoh di bawah, pilih tab menu
Insert > smart art kemudian pilih organization chart












Untuk membuat diagram seperti contoh dibawah, pilih tab menu Insert > chart,
kemudian ganti nilai sesuai dengan yang dikehendaki.








Untuk mengganti tipe diagram dapat dilakukan dengan klik kanan diagram, kemudian
pilih edit, lalu pada menu pilih edit chart , kemudian pilih tipe yang
dikehendaki.

F.MenyisipkanWordArt
Teks yang dibuat dengan WordArt akan tampak lebih bervariasi. Salah satu contoh
penggunaan WordArt adalah di bawah ini:







Cara menggunakannya, pilih tab menu Insert pilih wordArt, kemudian pilih tipe
yang dikehendaki, setelah itu masukkan text yang ingin di tulis dengan wordart.

G. Menyisipkan nomor halaman

Penomoran halaman dapat dilakukan secara praktis. Caranya dengan memilih
Tab menu Insert > page number, kemudian pilih letak nomor halaman sesuai dengan
keinginan, sebagai contoh pilih Bottom of page, maka akan muncul pilihan tipe.











H. Menyisipkan Header and Footer
Fasilitas Header and Footer digunakan untuk membuat catatan kaki, penomoran
halaman, dan yang lainnya. Untuk masuk ke bagian ini, pilih Insert kemudian tinggal
pilih header atau footer. selanjutnya masukkan text untuk header dan footer. Pada
saat mengisi text untuk header atau footer, bagian text utama akan disable, atau
berwarna redup dan tidak dapat di edit. Untuk mengedit main text, pilih close header
and footer pada ribbon.
I. Menyisipkan background atau watermark

Jika di kehendaki dalam membuat suatu dokumen diperlukan background atau cap
redup transparan pada hasil dokumen dapat dilakukan dengan cara, klik Page layouts
> watermarks > custom watermarks . selanjutnya akan muncul dialog box, jika
ingin background dengan tulisan maka pilih text watermarks kemudian atur sesuai
keinginan. Jika ingin menggunakan background gambar pilih picture watermarks
kemudian pilih gambar mana yang akan digunakan sebagai background. Cek juga
pada checkbox washout untuk mendapatkan gambar background yang redup
sehingga text pada dokumen mudah dibaca.

J Borders, Shading, dan Drop Cap

Beberapa tambahan dalam membuat dokumen tampak lebih menarik seperti contoh
dibawah ini:





untuk bagian MICROSOFT OFFICE 2007 yang berwarna orange serta memiliki
garis bawah, dapat dilakukan dengan memblok text tersebut, pilih page layout >
page borders, kemudian pilih tab Border, pilih box namun hanya pada bagian
bawah text saja, kemudian pilih warnanya. Selanjutnya pilih tab shading kemudian
pilih warnanya.
Untuk huruf pertama (M) yang berukuran besar dibuat dengan cara , pilih Insert >
Drop Cap kemudian pilih jenis yang dikehendaki.


K Membuat Kolom

Untuk membuat kolom seperti contoh di bwah ini,pilih page layouts > columns
kemudian tentukan banyaknya kolom yang ingin dibuat.

L.Membuat daftar isi

MS Word 2007 menyediakan fasilitas yang praktis untuk membuat suatu daftar isi,
seperti contoh dibawah ini. Caranya, pilih References > table of content kemudian
pilih tipe sesuai dengan yang diinginkan. Jika setelah daftar isi dibuat kemudian
terjadi update data, dimana judul dan lokasi halaman tidak sesuai, dapat diatasi
dengan klik References > Update table > Update page number only.





M.Mencetak

Sebelum mencetak dokumen, ada baiknya jika tampilan cetak dilihat terlebih dahulu.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara klik office button > Print > print Preview. Jika
sudah sesuai, cara untuk mencetak adalah dengan klik menu File > Print sehingga
muncul kotak dialog Print.. Atur properti atau lakukan pengaturan hasil cetakan yang
dihendaki jika diperlukan. Klik OK.

Model Sistem Pemerintahan Inggris

Negara Inggris sebagai “Mother of Parliaments” telah banyak memberikan sumbangan kepada peradaban dunia, khususnya sumbangan terhadap lembaga-lembaga demokrasi. Namun demikian, bentuk pemerintahannya kurang jelas didefinisikan dan agak sulit untuk dimengerti. Pulau Britania Raya, yang merupakan bagian utama dari Kerajaan Inggris Raya (the United Kingdom) terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Inggris, Skotlandia, dan Wales.
Beberapa ciri penting dari Pemerintahan Inggris adalah sebagai berikut.
1. Negara Kesatuan (unitary state) dengan sebutan United Kingdom.
2. Konstitusinya adalah hukum dasar yang memberikan dan membatasi kekuasaan untuk memerintah dan tidak tertulis.
3. Kekuasaan tidak dipisahkan, tetapi bercampur baur.
4. Parlemen adalah bicameral, terdiri dari House of Commons atau Majelis Rendah dan House of Lords atau Majelis Tinggi. Parliament Sovereingnity, merupakan salah satu prinsip fundamental dari konstitusi.
5. Kabinet, adalah kelompok inti menteri-menteri yang dikepalai oleh Perdana Menteri.
6. Her Majesty’s Opposition, adalah prinsip fundamental kedua dari konstitusi yang tak tertulis.
7. Mahkota hanyalah tituler, bukanlah kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan, kedaulatan, dan kesatuan nasional, sama seperti bendera dengan lambang Union Jack; tetapi menteri-menterilah yang sebenarnya memerintah.
8. Civil service (dinas sipil) adalah pegawai karier yang mengadministrasikan hukum dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan eksekutif dan parlementer.
9. Pemerintah Daerah sampai titik tertentu didesentralisasikan, dengan kekuasaan ada di tangan Council yang dipilih oleh rakyat di daerah.
10. Badan Peradilan ditunjuk oleh Kabinet.
11. Habeas Corpus adalah hak sipil yang fundamental.
12. The rule of Law, terdiri atas 3 prinsip :
a. Hukum yang dibuat oleh Parlemen mempunyai supremasi absolut atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyangkut rakyat;
b. Kesamaan di depan hukum, klas-klas dianggap subjek-subjek yang sama oleh hukum, pegawai pemerintah mendapat perlakuan sama dengan warga negara biasa di depan pengadilan;
c. Konstitusi adalah akibat, bukan sebab dari hak-hak individu. Pengadilan menetapkan hak-hak ini atas dasar kebiasaan dan statuta yang ditetapkan oleh Parlemen.
Negara Kesejahteraan (Welfare state), karena rakyatnya telah bersepakat bahwa mereka harus mempunyai standar-standar minimum dalam kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Model Sistem Pemerintahan Amerika Serikat

Amerika Serikat adalah suatu negara raksasa (super power) yang mendapatkan kemerdekaannya melalui revolusi tahun 1776, dan setelah melalui proses yang cukup panjang maka tahun 1787, Sidang Majelis Konstituante sampai pada satu titik yaitu menerima dasar demokrasi Amerika, yang tetap tegak sampai sekarang yakni Konstitusi (UUD) Amerika Serikat. Sistem pemerintahan Amerika Serikat berdasarkan yang konstitusi ini bermaksud menegakkan demokrasi dan kebebasan warga negara.
Ciri-ciri penting pemerintahan Amerika Serikat antara lain:
1. Amerika Serikat adalah suatu negara Republik Federasi yang demokratis;
2. Sebagai negara Federasi maka terdapat pembagian kekuasaan konstitusional antara Pemerintah Federal (Serikat) dan Pemerintah Negara-negara Bagian atau State;
3. Pemerintahan oleh rakyat (Government by the people) mengakui bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat yang terlihat dalam proses pemilihan umum;
4. Terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif baik mengenai organ pelaksana maupun fungsi kekuasaan-kekuasaan badan-badan tersebut yang saling membatasi satu sama lain dengan asas checks and balances;
5. Negara-negara Bagian mempunyai hak yang sama;
6. Keadilan ditegakkan melalui Badan Yudikatif yaitu Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari pengaruh kedua badan lainnya (Legislatif dan Eksekutif) dan menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (rule of law);
7. Suprastruktur politik ditopang oleh infrastruktur politik yang menganut sistem bipartisan.

“BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCROMIS SP )”


Ikan Nila (Oreocromis sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak terdapat di perairan umum Indonesia. Ikan Nila juga adalah salah satu ikan konsumsi dan merupakan kelompok penting yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

* Cara pengembangbiakan ikan nila (Oreocromis Sp)

Cara atau teknik pengembangbiakan ikan nila yang biasa dilakukan yaitu melalui kegiatan budidaya. Dalam kegiatan budidaya ikan nila ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan antara lain : tahap pembesaran, tahap pemijahan dan tahap pembenihan.

A. Tahap Pembesaran

Yang di lakukan dalam tahap pembesaran yaitu proses pemeliharaan ikan dengan cara pemberian pakan atau makana, perawatan wadah atau kolam tempat pemeliharaan ikan tersebut, kontrol pertumbuhan ikan dan kontrol kualitas air. Tahap pembesaran dilakukan pada saat induk ikan meninggalkan anaknya atau benih setelah penetasan sampai dengan ikan tersebut menjadi dewasa atau ikan tersebut menjadi calon induk dan siap di panen.

B. Tahap Pemijahan

Sebelum tahap pemijahan atau perkawinan induk ikan nila, terlebih dahulu dilakukan seleksi calon induk.

Ciri-ciri calon induk ikan nila yang digunakan dalam proses pemijahan adalah sebagai berikut :

Potongan tubuh kekar ‡ Sisik besar dan rata ‡ Warna tubuh tidak kusam ‡ Sehat dan tidak cacat

Induk ikan nila yang digunakan harus berumur kurang lebih 5 – 6 bulan dengan berat tubuh kurang lebih 100 – 500 gram. Cara pemijahan induk ikan nila adalah induk ikan nila jantan dan betina di taruh didalam satu bak pemijahan yang kosong dan di isi air. Kemudian induk di biarkan bersama, maka dengan sendiri induk jantan akan mendekati induk betina dan pada saat itu induk betina akan mengeluarkan telurnya dan dalam waktu yang bersamaan pula induk jantan menghamburkan spermanya, maka terjadilah pembuahan telur. Pelepasan telur terjadi beberapa kali dalam jarak waktu beberapa menit. Waktu yang dibutuhkan untuk pemijahan tidak lebih dari 10 – 15 menit. Sekali bertelur induk ikan nila akan mengeluarkan telur sebanyak 300 – 3.000 butir, tergantung berat dan umur induk ikan nila betina.

C. Tahap Pembenihan

Setelah proses pemijahan, telur ikan yang telah dibuahi di pungut oleh induk betina dan di kulum didalam rongga mulut untuk dieramkan. Selama mengerami telurnya induk ikan nila betina tidak makan hingga tubuhnya tampak kurus. Telur ikan nila yang dierami didalam rongga mulut induk betina akan menetas selama 2 hari anak ikan nila (burayak) yang baru menetas masih mengandung kantong kuning telur. Burayak ini akan tetap tinggal didalam mulut induknya kurang lebih 5 – 7 hari yaitu sampai kuning telurnya habis. Setelah itu burayak mulai mencari makan diluar mulut induknya. Ketika burayak itu masih lemah dan baru belajar berenang induk ikan nila masih tetap mengiring dan melindungi. Setelah burayak bisa berenang dengan kuat induk ikan nila betina mulai meninggalkan anaknya, dan selanjutnya masuk pada tahap pembesaran.

*Pakan / Makanan

Pakan atau makanan yang digunakan untuk budidaya ikan nila ada 2 jenis yaitu pakan alami dan pakan buatan.

A. Pakan alami

yaitu pakan yang diperoleh langsung dari alam berupa plankton dan jenis-jenis hewan lainnya. Jenis-jenis pakan alami yang biasa dipakai untuk budidaya ikan nila adalah :

‡ FITOPLANKTON

‡ ZOOPLANKTON

‡ CACING

‡ SIPUT

‡ JENTIK NYAMUK

Pakan alami untuk ikan nila biasa diberikan pada saat ikan masih burayak atau masih berukuran kecil.

B. Pakan Buatan

Pakan buatan atau pakan tambahan adalah pakan yang telah diolah dengan menggunakan berbagai macam bahan – bahan. Jenis pakan buatan yang dipakai untuk budidaya ikan nila dan pallet. Pakan buatan untuk ikan nila biasa diberikan pada saat pembesaran hingga panen.

Kamis, 21 Oktober 2010

Spanyol Ukir Sejarah Sepakbola, Juara Baru Piala Dunia 2010


Spanyol Ukir Sejarah Sepakbola, Juara Baru Piala Dunia 2010
Tim Matador Spanyol berhasil mengukir sejarah baru di kancah sepakbola dunia setelah berhasil menjadi juara Piala Dunia 2010. Spanyol berhasil membawa pulang piala dunia setelah membungkam kesebelasan Belanda lewat gol tunggal Andre Iniesta.
Pada menit ke 116, atau 4 menit menjelang babak perpanjangan waktu 2x 15 menit usai telah terjadi peristiwa bersejarah, yaitu terjadinya gol tunggal kemenangan Spanyol. Gol tersebut terasa bagai disayat sembilu bagi pemain kesebelasan Belanda, dan hal ini memicu isak tanggis, tatapan nanar, menerawang, dst para anggota Tim Belanda pasca peluit panjang berakhirnya perandiangan.

Sejak awal pertandingan berjalan dengan tempo cepat dan mengarah pada permainan cenderung keras, bahkan kasar. Wasit yang memimpin pertandingan mengeluarkan 5 buah kartu kuning untuk Tim Belanda dan 3 kartu untuk pemain Spanyol. Memasuki babak kedua, kedua kesebelasan bermain save dan cenderung bertahan. Namun beberapa peluang kedua Tim hingga akhir babak kedua tidak satu pun yang menjadi gol.
Spanyol benar-benar memeragakan permainan yang indah mendayu-dayu menguasai bola dan permainan. Bola mengalir dari kaki ke kaki dengan cepat dan agak repot untuk dibendung. Pilihan bagi belanda adalah bagaimana memotong dengan sigap bola yang dimainkan Spanyol dan melakukan serangan balik dengan cepat pula.

Pergantian pemain dilakukan kedua pelatih Del Bosque dan Bert van Wijk seperti van der Vaart dengan van Bronckhorst di pihak Belanda dan David Villa digantikan Fernando Torres, namun keadaan Tim belum banyak berubah. Babak perpanjanganpun dimainkan untuk mencari siapa tim yang terbaik. Sampai menjelang 4 menit berakhirnya pertandingan perpanjangan 15 menit kedua baru terjadi gol.

Gol tunggal dari Iniesta memastikan langkah Spanyol meraih gelar piala dunia untuk pertama kali bahkan yang luar biasa adalah piala ini berkawinan dengan piala juara Eropa yang didapat sebelumnya. Tim Spanyol yang memeragakan permainan indah, oleh banyak pengamat bola memang pantas untuk menjadi juara dunia.

Melalui gol Andres Iniesta yang bersarang digawang Belanda pada Minggu 11 Juli 2010 sekaligus menjadi simbol solidaritas nasional spanyol karena berhasil menyatukan perbedaan, perpecahan yang mengancam Spanyol. Jutaan warga Spanyol dan suporter sepakbola dari berbagai suku tumpah ruah untuk merayakan kemenangan ini. Mudah-mudahan hal ini bukan hanya menjadi interaksionis simbolik bagi perstuan suku-suku yang selama ini tidak juga bisa menyatu.

Selamat Spanyol, sejarah sepakbola dunia akan mencatat perolehan di Afrika Selatan ini dengan tinta emas. Bravo sepakbola.

Sejarah Bola Basket

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

Sejarah perkembangan

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. "Basket ball" (sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris), adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.

2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).

3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.

4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.

5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.

6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.

7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).

8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.

9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.

10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.

11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.

12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit

13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.


Pada Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.

Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.

REMAJA


Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.
Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja
Perkembangan fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).
Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001).
Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu bayangan (Santrock, 2001). Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).
Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme (Piaget dalam Papalia & Olds, 2001). Yang dimaksud dengan egosentrisme di sini adalah “ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain” (Papalia dan Olds, 2001). Elkind (dalam Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia & Olds, 2001) mengungkapkan salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah personal fabel.
Personal fabel adalah “suatu cerita yang kita katakan pada diri kita sendiri mengenai diri kita sendiri, tetapi [cerita] itu tidaklah benar” . Kata fabel berarti cerita rekaan yang tidak berdasarkan fakta, biasanya dengan tokoh-tokoh hewan. Personal fabel biasanya berisi keyakinan bahwa diri seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus yang hebat, yang diyakini benar adanya tanpa menyadari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarnya. Papalia dan Olds (2001) dengan mengutip Elkind menjelaskan “personal fable” sebagai berikut :
“Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. Belief egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri [self-destructive] oleh remaja yang berpikir bahwa diri mereka secara magis terlindung dari bahaya. Misalnya seorang remaja putri berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil [karena perilaku seksual yang dilakukannya], atau seorang remaja pria berpikir bahwa ia tidak akan sampai meninggal dunia di jalan raya [saat mengendarai mobil], atau remaja yang mencoba-coba obat terlarang [drugs] berpikir bahwa ia tidak akan mengalami kecanduan. Remaja biasanya menganggap bahwa hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain, bukan pada dirinya”.
Pendapat Elkind bahwa remaja memiliki semacam perasaan invulnerability yaitu keyakinan bahwa diri mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang membahayakan diri, merupakan kutipan yang populer dalam penjelasan berkaitan perilaku berisiko yang dilakukan remaja (Beyth-Marom, dkk., 1993). Umumnya dikemukakan bahwa remaja biasanya dipandang memiliki keyakinan yang tidak realistis yaitu bahwa mereka dapat melakukan perilaku yang dipandang berbahaya tanpa kemungkinan mengalami bahaya itu.
Beyth-Marom, dkk (1993) kemudian membuktikan bahwa ternyata baik remaja maupun orang dewasa memiliki kemungkinan yang sama untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang berisiko merusak diri (self-destructive). Mereka juga mengemukakan adanya derajat yang sama antara remaja dan orang dewasa dalam mempersepsi self-invulnerability. Dengan demikian, kecenderungan melakukan perilaku berisiko dan kecenderungan mempersepsi diri invulnerable menurut Beyth-Marom, dkk., pada remaja dan orang dewasa adalah sama.
Perkembangan kepribadian dan sosial
Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).
Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.
Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).
Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya (Beyth-Marom, et al., 1993; Conger, 1991; Deaux, et al, 1993; Papalia & Olds, 2001). Conger (1991) dan Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan sebagainya (Conger, 1991).
Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Tugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :
* memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
* memperoleh peranan sosial
* menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
* memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
* mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
* memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
* mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
* membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
Erikson (1968, dalam Papalia, Olds & Feldman, 2001) mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).
Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.