Membuat margarin di rumah:
1. Melt 30g kelapa lemak dalam mangkuk (misalnya Palmaline - Anda dapat membelinya dari toko makanan organik), menggunakan microwave atau bain marie.
2. Tambahkan 2 sendok makan (20g) minyak nabati (misalnya minyak bunga matahari) dan meletakkan mangkuk dalam air es untuk mendinginkannya.
3. Gunakan hand mixer pada kecepatan terendah untuk campuran isi mangkuk - atau Anda dapat mengocok dengan tangan.
4. Ambil mangkuk dari air es dan tambahkan 2 sendok teh (10g) susu dan 2 sendok teh telur kuning
5. Aduk sampai Anda memiliki menyebar, halus lembut. Tambahkan garam, air jeruk nipis, merica atau tumbuh-tumbuhan yang sesuai dengan selera Anda sendiri.
Proses pembuatan margarin pertama kali ditemukan Mege Mouries di Perancis sekitar tahun 1870 dalam suatu sayembara yang diadakan Napoleon III. Dari sejarahnya, margarin diproduksi sebagai bahan pengganti mentega (butter) yang dibuat dari lemak susu (sapi), yang harganya relatif mahal. Lalu margarin diproduksi, juga sebagai pengganti mentega, agar konsumen terhindar dari konsumsi kolesterol yang banyak dikandung mentega.
Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi air dalam minyak (water in oil emulsion – W/O), berbentuk semi padat, dan bersifat plastis. Minyak yang digunakan dalam pembuatan margarin dapat berasal dari lemak hewan seperti babi (lard) atau sapi, dan lemak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit, kedelai, jagung, biji bunga matahari, dan lain-lain.
Bahan dasar yang sifatnya telah padat seperti lemak babi, sapi, atau fraksi padat dari minyak sawit dapat langsung diproses menjadi margarin. Tetapi dari minyak yang masih cair, harus dilakukan proses perubahan menjadi padat. Proses itu disebut hidrogenasi, yaitu penambahan molekul hidrogen ke dalam rantai asam lemak. Proses ini dilakukan pada suhu dan tekanan tinggi (sekitar 205 derajat C) dengan cara mengalirkan gas hidrogen ke dalam minyak, dengan bantuan katalisator berupa platina atau nikel.
Ada dua jenis margarin yang diproduksi, yaitu margarin untuk campuran dalam pembuatan kue-kue serta margarin meja. Margarin untuk kue biasanya mengandung kadar lemak hidrogenasi tinggi sehingga bentuknya lebih padat, sedangkan margarin meja bentuknya lebih lembek agar mudah dioleskan.
Margarin meja yang dibuat dari minyak kacang kedelai, jagung, biji bunga matahari, dan biji kapas mengandung asam lemak tidak jenuh (PUFA) lebih tinggi daripada mentega serta margarin yang dibuat dari lemakl babi/sapi atau minyak sawit padat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar