Di Indonesia penggunaan kondom sebagai metode KB saat ini masih sangat rendah yaitu sekitar 0.7% dari peserta KB yang ada. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah citra negatif yang melekat pada kondom. Seringkali kondom diasosiasikan sebagai ketidakbersihan seseorang, seks gelap, ketidaksetiaan dan berbagai perilaku immoral lainnya. Bahkan ada pendapat wanita/istri yang menyatakan bahwa kondom hanya untuk "wanita dijalanan, bukan untuk di rumah".
Selain itu masih banyak berbagai citra negatif lainnya yang sebenarnya sangat tidak benar, justru sebaliknya para suami yang menggunakan kondom adalah seorang yang senang menjaga kebersihan dirinya dan pasangannya, sedangkan masalah ketidaksetiaan adalah masalah lain yang tidak ada hubungannya dengan kondom. Untuk itu diperlukan upaya merubah persepsi kondom kearah citra positif dalam keluarga sehingga diperlukan komunikasi dan saling percaya antara suami istri.
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi pria berbentuk sarung tipis yang diujungnya tertutup rapat untuk menampung sperma. Kondom ini terbuat dari bahan karet atau latek atau bahan lainnya seperti plastik. Namun kondom yang ada di Indonesia saat ini adalah yang terbuat dari karet atau latek yang mampu mencegah pertemuan sperma dengan sel telur saat melakukan hubungan suami istri. Selain itu secara klinis bahan ini efektif mampu mencegah penularan penyakit akibat hubungan seksual.
Efektifitas kondom sangat tinggi bila dipakai secara benar dan disiplin, dengan tingkat keberhasilan mencapai 95% dalam pencegahan kehamilan dan dapat digunakan oleh semua pria/suami yang tidak alergi terhadap karet/latex. Selain itu kondom yang terbuat dari bahan latek ini secara klinis sangat baik dalam mencegah:
- Vaginitis yang disebabkan oleh inpeksi seperti trichomoniasis
- Pelvic inflammatory disease (PID)
- Gonorrhea
- Chlamydia
- Syphilis
- Chancroid
- Human immunodeficiency virus (HIV)
Selain itu kondom yang terbuat dari latek juga mampu mencegah terhadap:
- Human papiloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan genital warts
- Herpes simplex virus (HSV) yang dapat menyebabkan genital herpes
- Virus hepatitis-B.
Nilai tambah lainnya dari kondom ini adalah dapat memperpanjang waktu dan menambah kenikmatan dalam hubungan seksual. Ditambahkan lagi bahwa kondom sangat mudah didapat tidak memerlukan resep, dapat dipakai sendiri serta mudah dibawa kemana-mana.
Namun demikian, seringkali kita agak kesulitan menemukan kondom yang pas/cocok buat kita. Untuk itu disarankan gunakan berbagai merek kondom dan rasakan yang mana yang paling cocok buat anda.
Kondom juga digunakan sebagai satu terapi (condom therapy) bagi pasangan infertilitas yang disebabkan oleh antibodi antisperma, yang diduga menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan potensi membuahi sel telur (ovum) dalam tubuh perempuan. Menurut Prof.dr. Arjatmo Tjokronegoro Ph.D.,Sp.And dalam bukunya "Rahasia di Balik Keperkasaan Pria".
Pada pasangan yang belum mempunyai anak yang disebabkan karena, baik sistem imun humoral maupun selural telah terbentuk. Kalau mereka mau mamakai metode kontrasepsi, dari sudut imunologis matode yang terbaik adalah kondom. Metode ini selain benar "mencegah" terjadinya pembuahan, juga mencegah kontak antara antigen pihak laki dengan sistem imun perempuan. Dalam salah satu terapi mengatasi adanya respons imun ini adalah condom therapy.
Kondom dipakai terus-menerus saat berhubungan dimana saja, kapan saja setiap waktu selama lebih kurang 6-8 bulan. Dalam waktu yang lama itu, diharapkan kadar antibodi telah menurun dan tidak lagi ada didaerah reproduksi wanita, sehingga sperma yang selama ini diaglutinasikan atau dimobilisasi oleh antibodi menjadi "bebas" dan mampu bergerak untuk bermigrasi sampai di saluran faloii dan bertemu dengan ovum tanpa halangan apapun pada saat masa subur yang telah ditentukan.
Sebaiknya bila anda memilih kondom sebagai salah satu alternatif kontrasepsi, maka gunakanlah selalu kondom baru pada waktu berhubungan seksual dengan istri anda, dan akan lebih mesra apabila kondom tersebut istri anda yang memasangkannya. Pasangkan kondom pada waktu penis menegang, buka gulungan dan pasangkan pada penis yang sedang menegang. Segara setelah ejakulasi, cabut penis dari vagina. Pegang pangkal penis dan lepaskan kondom dengan hati-hati selagi masih tegang. Bungkus dan buang kondom yang sudah dipakai pada tempat yang aman. Namun apabila anda ingin melakukan hubungan seks kembali penis harus dicuci dulu dengan sabun dan air. Bila Anda belum pernah menggunakan kondom, sebaiknya mulailah menggunakan dan rasakan bedanya.
Selain itu kondom perlu digunakan selama 15 sampai 20 kali ejakulasi bila sesudah vasektomi bila anda memilih vasektomi sebagai kontrasepsi.
Namun apabila istri anda yang menggunakan metode kontrasepsi, kondom pun masih perlu digunakan apabila:
- Istri sedang dalam masa subur bila menggunakan sistem kalender.
- Sementara menunggu istri memasang kontrasepsi IUD
- Sementara menunggu istri mencabut kontrasepsi implant.
- Apabila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam.
- Apabila diduga ada penyakit menular seksual diantara pasangan, sementara menunggu diangnosis yang pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar