Minggu, 24 Oktober 2010

“BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCROMIS SP )”


Ikan Nila (Oreocromis sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak terdapat di perairan umum Indonesia. Ikan Nila juga adalah salah satu ikan konsumsi dan merupakan kelompok penting yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

* Cara pengembangbiakan ikan nila (Oreocromis Sp)

Cara atau teknik pengembangbiakan ikan nila yang biasa dilakukan yaitu melalui kegiatan budidaya. Dalam kegiatan budidaya ikan nila ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan antara lain : tahap pembesaran, tahap pemijahan dan tahap pembenihan.

A. Tahap Pembesaran

Yang di lakukan dalam tahap pembesaran yaitu proses pemeliharaan ikan dengan cara pemberian pakan atau makana, perawatan wadah atau kolam tempat pemeliharaan ikan tersebut, kontrol pertumbuhan ikan dan kontrol kualitas air. Tahap pembesaran dilakukan pada saat induk ikan meninggalkan anaknya atau benih setelah penetasan sampai dengan ikan tersebut menjadi dewasa atau ikan tersebut menjadi calon induk dan siap di panen.

B. Tahap Pemijahan

Sebelum tahap pemijahan atau perkawinan induk ikan nila, terlebih dahulu dilakukan seleksi calon induk.

Ciri-ciri calon induk ikan nila yang digunakan dalam proses pemijahan adalah sebagai berikut :

Potongan tubuh kekar ‡ Sisik besar dan rata ‡ Warna tubuh tidak kusam ‡ Sehat dan tidak cacat

Induk ikan nila yang digunakan harus berumur kurang lebih 5 – 6 bulan dengan berat tubuh kurang lebih 100 – 500 gram. Cara pemijahan induk ikan nila adalah induk ikan nila jantan dan betina di taruh didalam satu bak pemijahan yang kosong dan di isi air. Kemudian induk di biarkan bersama, maka dengan sendiri induk jantan akan mendekati induk betina dan pada saat itu induk betina akan mengeluarkan telurnya dan dalam waktu yang bersamaan pula induk jantan menghamburkan spermanya, maka terjadilah pembuahan telur. Pelepasan telur terjadi beberapa kali dalam jarak waktu beberapa menit. Waktu yang dibutuhkan untuk pemijahan tidak lebih dari 10 – 15 menit. Sekali bertelur induk ikan nila akan mengeluarkan telur sebanyak 300 – 3.000 butir, tergantung berat dan umur induk ikan nila betina.

C. Tahap Pembenihan

Setelah proses pemijahan, telur ikan yang telah dibuahi di pungut oleh induk betina dan di kulum didalam rongga mulut untuk dieramkan. Selama mengerami telurnya induk ikan nila betina tidak makan hingga tubuhnya tampak kurus. Telur ikan nila yang dierami didalam rongga mulut induk betina akan menetas selama 2 hari anak ikan nila (burayak) yang baru menetas masih mengandung kantong kuning telur. Burayak ini akan tetap tinggal didalam mulut induknya kurang lebih 5 – 7 hari yaitu sampai kuning telurnya habis. Setelah itu burayak mulai mencari makan diluar mulut induknya. Ketika burayak itu masih lemah dan baru belajar berenang induk ikan nila masih tetap mengiring dan melindungi. Setelah burayak bisa berenang dengan kuat induk ikan nila betina mulai meninggalkan anaknya, dan selanjutnya masuk pada tahap pembesaran.

*Pakan / Makanan

Pakan atau makanan yang digunakan untuk budidaya ikan nila ada 2 jenis yaitu pakan alami dan pakan buatan.

A. Pakan alami

yaitu pakan yang diperoleh langsung dari alam berupa plankton dan jenis-jenis hewan lainnya. Jenis-jenis pakan alami yang biasa dipakai untuk budidaya ikan nila adalah :

‡ FITOPLANKTON

‡ ZOOPLANKTON

‡ CACING

‡ SIPUT

‡ JENTIK NYAMUK

Pakan alami untuk ikan nila biasa diberikan pada saat ikan masih burayak atau masih berukuran kecil.

B. Pakan Buatan

Pakan buatan atau pakan tambahan adalah pakan yang telah diolah dengan menggunakan berbagai macam bahan – bahan. Jenis pakan buatan yang dipakai untuk budidaya ikan nila dan pallet. Pakan buatan untuk ikan nila biasa diberikan pada saat pembesaran hingga panen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar